Terlepas dari desain yang futuristik dan dinamis, performa hampir sama dengan Mio J. Pantas, karena memang mesinnya sama persis, tidak terlalu garang, juga tak terlalu lembek. Ini dilihat dari tarikan awal yang terasa cukup spontan.
Hentakan tenaga mesin YMJET-FI semakin terasa saat putaran mesin menengah. Teknologi ini memiliki kelebihan terutama pada akselerasi, tenaga, lalu konsumsi bahan bakar lebih efisien yang berbuntut pada emisi gas buang lebih rendah.
Fino FI ini diklaim irit, satu liter bisa menjelajah hingga 70 km. Saking iritnya, Yamaha Indonesia sempat membuat kampanye irit, menggunakan Fino keliling seharian hanya dengan Rp 50.000.
Lincah dan aman
Patut diberi apresiasi kelincahannya yang cukup berbeda ketimbang skutik lain. Bisa jadi karena konfigurasi setang yang lebih pendek dan tinggi. Untuk bermanuver terasa nikmat, karena ground clearane tak begitu rendah.
Suspensi cukup seimbang, pas untuk menahan bobot kendaraan dan pengendara. Saat dipakai untuk bermanuver, tergolong stabil. Namun untuk dipakai berboncengan, karakter skutik dengan suspensi satu di belakang tetap terasa berbeda.
Pengereman? Sudah cukup dengan cakram di depan dan tromol di belakang. Paling penting sudah terdapat parking brake lock yang memberi keuntungan saat berhenti di tanjakan, memarkir, atau berada di lampu merah agar tidak menggelinding.
Fitur keamanan lain yang cukup membuat skutik ini adalah side stand switch, membuat sepeda motor tak mau menyala jika standar samping belum dinaikkan.
Dengan kelebihan dan kenyamanan itu, serta tampang yang tidak akan ketinggalan zaman, rasanya usia model ini masih panjang.
Konten ini adalah kerjasama antara Otomotif Kompas.com dengan Yamaha Motor Indonesia.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Si Klasik Sporty ”Cabe Rawit” di blog Dod Dqw jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.